Dalam rangka peningkatan kompetensi profesional guru dalam penyusunan modul ajar, MTs negeri 7 Jember menyelenggarakan “Workshop Penyusun Modul Ajar & P5-P2RA pada Implementasi Kurikulum Merdeka” dengan mengundang narasumber Dr. Makmun Hidayat, M.Pd. Pada kegiatan workshop kali ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I.
Workshop ini merupakan salah satu bagian tindak lanjut dari program evaluasi diri oleh madrasah pada komponen kompetensi guru. Seorang guru memiliki peran yang sangat besar bagi siswa. Salah satunya yaitu dijadikan contoh dan suri tauladan bagi para siswa. Oleh sebab itu, sudah seharusnya seorang guru selalu berusaha meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

Pada sambutannya, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I. menyampaikan bahwa MTs negeri 7 jember merupakan madrasah yang memiliki siswa dan guru yang berpotensi. Dengan potensi itulah beliau berharap agar baik guru dan siswa dapat senantiasa meningkatkan potensi-potensi yang dimiliki sehingga mampu menjadi kebanggaan dan harga bagi madrasah. Diibaratkan sebuah baju jika jahitannya rapi dan bagus maka akan terlihat baik dan mahal. Sama halnya dengan potensi-potensi yang ada di MTs Negeri 7 Jember, seorang guru harus mampu menggali potensi-potensi yang dimiliki anak sehingga dapat mengasahnya menjadi berlian yang sangat berharga. Kunci kesukseksan seorang siswa berada pada kompetensi yang dimiliki oleh gurunya. Beliau menghimbau untuk Bapak/Ibu guru untuk bisa keluar dari zona nyaman dan mulai bersiap untuk menghadapi berbagai tantangan terutama dalam dunia pendidikan. Untuk dapat keluar dari zona nyaman, maka perlu dimulai membiasakan dengan mengatakan “mungkin” pada ketidakmungkinan yang belum tentu terjadi. Karena sejatinya kita itu hidup dari sebuah kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Kegiatan inti dari workshop kali ini yaitu penyampaian materi oleh Dr. Makmun Hidayat, M.Pd. yang diawali dengan survey seputar pertanyaan berkaitan dengan pengetahuan Bapak/Ibu guru terkait dengan kurikulum merdeka, CP, ATP, TP, pembelajaran berdiferensiasi, KOM, pengelolaan pembelajaran, dan asesmen pembelajaran. Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan praktek pembuatan modul ajar yang dilakukan secara berkelompok berdasarkan bidang mata pelajaran. Bapak/Ibu guru diminta untuk melakukan analisis capaian pembelajaran yang diturunkan menjadi TP, ATP sehingga menjadi modul ajar. Penyampaian materi juga diselingi berbagai games sebagai ice breaking. Materi kedua yaitu penyusunan modul proyek P5-PPRA. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA) ini dapat dilaksanakan dengan 2 metode yaitu menggunakan blok harian atau blok mingguan. Penentuan proyek ini dipimpin langsung oleh tim kurikulum yang akan dibantu dengan kordinator dan fasilitator proyek. Dalam pelaksanaannya diperlukan komitmen dan kerja sama dari seluruh guru untuk dapat mendukung suksesnya proyek yang dilakukan mulai dari penentuan tema, topik, penyusunan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi proyek. Kemudian acara ditutup dengan presentasi hasil diskusi kelompok dalam penyusunan modul proyek (P5PPRA) dan foto bersama dengan narasumber. Dengan terlaksananya kegiatan ini dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu memfasilitasi kebutuhan para siswa dalam pembelajaran secara maksimal.

@femda

By maone

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *